Senin, 26 April 2010

Baharudin H.Lisa
Pembawa Keberuntungan Basel


Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM berhasil memimpin Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah dengan motto Buntok Kota Batuah, yang bermakna keberuntungan. Dia memimpin daerah ini dengan visi mewujudkan kehidupan masyarakat Barito Selatan dahani dahanai tuntung tulus, maju, mandiri berkualitas dengan memiliki iptek dan imtaq.

Pemimpin (pembawa) keberuntungan Barito Selatan (Basel) kelahiran Danau Panggang, 4 Pebruari 1953, itu menjabat Bupati Basel selama dua periode (2001- 2006 dan 2006 – 2011). Lulusan S-1 Fakultas Kehutanan UGM (1979) dan S-2 Magister Management Universitas Soedirman (2001), itu sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, 2000.

Dia mengawali karir sebagai Staf Bappeda Tk.I Kalimantan Tengah, 1980. Kemudian menjabat Kasi Pengairan Bappeda Tk.I Kalteng, 1982; Kasi Pertanian Bappeda Tk.I Kalteng, 1983. Tahun 1987, Baharudin sudah menjabat Ketua Bappeda Tk.II Kotawaringin Barat, 1987.

Setelah itu, dia menjadi anggota legislatif, menjabat Ketua DPRD Tk.II Kotawaringin Barat, 1997. Kemudian menjabat Staf akhli Bupati Kotawaringin Barat, 1999; Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, 2000; Bupati Barito Selatan dua periode, 2001- 2006 dan 2006 – 2011.

Selain menempa diri melalui pendidikan formal hingga meraih Magister Management, dia juga giat mengikuti berbagai kursus. Di antaranya, Spadya 1990; Spamen 2000; Puspics 1981; Perencanaan Pembangunan Daerah, 1982; Perencanaan Pembangunan Wilayah, 1983; Manajemen Perencanaan Pembangunan Desa Terpadu , 1988; Perencanaan Pembangunan Terpadu, 1991; Management Pemerintah Daerah dan Perkotaan, 1992; Environment and Disaster Management / Disasterology, 1990; Metodology Penelitian dan Analisis Kebijakan, 1991; Kebijakan Pembangunan Prasarana Kota Terpadu, 1991; Kebijaksanaan Pemasaran Internasional, 1999; Kewaspadaan Nasional, 1992; Pengawasan Melekat, 1988; Hukum Peradilan Tata Usaha Negara, 1991; Orientasi Tugas DPRD ( Khusus Ketua DPRD), 1997; dan Penataran-penataran singkat (P4TK dan P-4).

Kabupaten Barito Selatan yang beribukota di Buntok. Berdasarkan Undang-undang Nomor 05 tahun 2002 Kabupaten Barito Selatan dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur. Sebelum dimekarkan (2001) Kabupaten Barito Selatan mempunyai luas wilayah 12.664 Km2 terdiri dari 12 Kecamatan.

Setelah dimekarkan, kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.830 km² dan berpenduduk kurang lebih 121.310 jiwa (2005) dengan tingkat kepadatan penduduk 14 jiwa / Km2. Kabupaten ini bermotto: "dahani dahanai tuntung tulus". Terdiri 6 Kecamatan: 1. Dusun Selatan; 2. Dusun Utara; 3. Karau Kuala; 4. Gunung Bintang Awai; 5. Jenamas; dan 6. Dusun Hilir.

Penduduknya terdiri dari Suku Dayak Ngaju, Suku Dayak Bakumpai, Suku Dayak Maanyan, Suku Dayak Lawangan, Suku Dayak Dusun, dan Suku Dayak Bawo. Daerah ini kaya budaya dan upacara adat, di antaranya Wadian dan Adat rukun kematian Kaharingan.

Data BPS 2005, penduduk Kabupaten Barito Selatan yang memeluk Agama Islam 78.968 jiwa, Kristen Protestan 26.129 jiwa, Katolik 9.394 jiwa, Hindu Kaharingan 6.817 jiwa, dan Hindu Budha 17 jiwa.

Kabupaten Barito Selatan secara geografis terletak membujur atau memanjang sungai Barito dengan letak Astronomis 1o 20 ‘ Lintang Utara – 2o 35 ‘ Lintang Selatan dan 114o – 115o Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Barito Timur. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara Propinsi Kalimantan Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.

Motto Daerah
Pada lambang daerah Kabupaten Barito Selatan tertulis motto: “DAHANI DAHANAI TUNTUNG TULUS“ yang mengandung arti dan makna “SELAMAT SENTOSA ADIL DAN MAKMUR SAMPAI SELAMA-LAMANYA“.

Menurut Bupati Barito Selatan Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM, hal ini merupakan kebulatan tekad Pemerintah dan masyarakat Barito Selatan secara umum untuk menciptakan situasi dan kondisi daerah yang selalu stabil.

Selain itu dalam upaya menyejajarkan tingkat keberhasilan kabupaten ini dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Tengah serta untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, oleh sebab itu partisipasi dan semangat membangun dari seluruh lapisan masyarakat perlu ditumbuhkembangkan secara terus-menerus.

Untuk itulah Bupati Barito Selatan dengan Surat Keputusan Nomor : 118 tahun 1992 tanggal 29 Juni 1992 menetapkan Motto/Semboyan : BUNTOK ( Bersih, Unik, Nyaman, Tertib, Optimis, Kompak ).

Kemudian pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor : 217 tahun 2004 yang ditetapkan pada tanggal 16 Juni 2004 tentang Motto/Semboyan BUNTOK KOTA BATUAH, sebagai pembaharu Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor: 118 tahun 1992.

Maka sejak tahun 2004 Motto/Semboyan Kabupaten Barito Selatan menjadi BUNTOK KOTA BATUAH, yang mempunyai makna “ KEBERUNTUNGAN “ dan setiap hurup pada kata Batuah mempunyai arti dan makna yang menggambarkan partisipasi masyarakat dalam ikut serta membangun dan memelihara Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, dan Kekompakan serta tetap memelihara keunikan yang ada dengan tidak mengabaikan adat istiadat dan kebiasaan tradisional masyarakat yang beraneka ragam.

Arti setiap huruf pada kata BATUAH adalah:
B Mengandung arti “ B E R S I H “ terkandung makna bahwa setiap tempat di wilayah Ibukota Buntok diharapkan selalu dalam keadaan rapi, bersih dilihat dari segi mental spritual dan fisik lingkungan masyarakat.

A Mengandung arti “ A M A N “ terkandung makna bahwa setiap anggota masyarakat ibukota Buntok dalam suasana Tenang, Damai, dan Tentram, tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan masyarakat.

T Mengandung arti “ T E R T I B “ terkandung makna bahwa segala sesuatu dapat berjalan dengan lancar, taat dan patuh terdapat ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi norma adat istiadat, norma susila dan norma lain yang berlaku baik dan tumbuh dari kehidupan masyarakat.

U Mengandung arti “ U N I K “ terkandung makna bahwa setiap tempat dalam wilayah Kabupaten Barito Selatan ditata dengan apik dan asri sesuai dengan kondisi setempat yaitu memanfaatkan anugrah Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti kemajuan teknologi modern dan unsur dari luar yang positif. Perpaduan alam tradisional dengan naturalis dengan kemajuan teknologi menjadikan lingkungan yang unik serta mempunyai kekhususan yang menarik.

A Mengandung arti “ A S R I “ terkandung makna bahwa setiap anggota masyarakat merasa sejuk, teduh dan nyaman didalam tata kehidupan masyarakat dan harmonis dengan lingkungan disekitarnya.

H Mengandung arti “ H A R M O N I S “ terkandung makna bahwa diharapkan anggota masyarakat merasa damai, tentram, dan nyaman dalam suasana yang harmonis baik dengan sesama anggota masyarakat maupun dengan lingkungan sehingga dapat berpartisifasi dalam pembangunan.

Visi dan Misi
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi saat ini, peluang, tatanan, kendala yang bersifat strategis dan vital, landasan pemikiran menyangkut aspek kewenangan dan hak pengelolaan daerah, maka Bupati Barito Selatan merumuskan Visi sebagai arah pengembangan pembangunan Kabupaten Barito Selatan yaitu: “TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT BARITO SELATAN DAHANI DAHANAI TUNTUNG TULUS, MAJU, MANDIRI BERKUALITAS DENGAN MEMILIKI IPTEK DAN IMTAQ “.

Visi ini menempatkan faktor stabilitas keamanan dan kesejahteraan menjadi pokok, baik masyarakat sebagai pelaku (target group) yang tercermin dalam pola sikap, prilaku, profesional, disiplin, etos kerja tinggi, menguasai iptek dengan bermuatan iman dan taqwa, mengelola sumber daya alam secara optimal dengan segenap aspek pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik, keamanan dengan memperhatikan aspek kelestarian.

Untuk mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, menetapkan pula Misi Pengembangan Pembangunan di Kabupaten Barito Selatan sebagai berikut :

►Mewujudkan pengembangan kehidupan bermasyarakat yang bermoral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata pengamalan Pancasila.


►Menjadikan Kabupaten Barito Selatan sebagai daerah yang aman, damai, dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat.


►Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi daerah terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi dengan mengembangkan sistem dan model ekonomi kerakyatan ( Pertanian dalam arti luas, Agroindustri dan Pertambangan ) dengan menjadikan Kabupaten Barito Selatan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Timur Kalimantan Tengah.


►Menjadikan Kabupaten Barito Selatan Pusat Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia yang menguasai Iptek dan Imtaq untuk mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.


►Mewujudkan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang bertanggung jawab dan ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di daerah dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.


►Mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab dengan Pemerintah yang bersih, fropesional, transparan, kreatif dan produktif.


►Mewujudakan Kabupaten Barito Selatan menjadi daerah transit dan kawasan wisata.



Potensi Daerah dan Peluang Investasi


1. Sektor Pertanian dan Perkebunan.

Kabupaten Barito Selatan dengan luas 8.830 km2, sangat potensial untuk pengembangan / budi daya tanaman pangan, baik sektor pertanian maupun sektor perkebunan. Sebagai gambaran pada tahun 2005, luas panen sektor tanaman pangan 6.689 ha, yang terdiri dari persawahan seluas 4.736 ha dengan produksi gabah kering 10.414 ton, dan perladangan seluas 1.953 ha dengan produksi 3.650 ton, dengan wilayah penghasil terbesar adalah Kecamatan Dusun Hilir.



Untuk sektor perkebunan masih didominasi oleh perkebunan karet dengan luas areal 3.777 ha, kelapa 45.000 ha aren 13.000 ha dan lada 1200 ha. Perkebunan kakao dan kelapa sawit baik yang dikelola oleh perkebunan besar Negara maupun swasta nasional, masing-masing seluas 216 ha dan 2.400 ha.



2. Sektor Perikanan dan Peternakan.

Kabupaten Barito Selatan yang sebagian besar wilayahnya berada di daerah aliran sungai Barito, menyimpan potensi yang sangat besar di sektor perikanan. Dengan potensi sungai, danau dan rawa yang tersebar di seluruh kecamatan, menjadikan sektor ini sangat menjanjikan untuk berinvestasi, berbagai jenis ikan air tawar cocok dibudidayakan seperti : Patin, Mas, Nila, Tauman, gabus dan lain-lain, dengan system budidaya kolam atau keramba.



Sedangkan untuk sektor peternakan sangat cocok dikembangkan peternakan Kerbau rawa, Sapi, Kambing, Babi, Ayam, Itik dan lain-lain.



3. Sektor Perhutanan.

Hutan alam Barito Selatan memiliki berbagai macam ragam jenis pohon dan hasil hutan ikutan lainnya yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi khususnya kayu, sedangkan hasil hutan ikutan seperti berbagai jenis rotan, damar, gaharu dan lain-lain.



Adapun perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha perkayuan ini hanya terdiri dari tiga (3) pemegang HPH dengan luas areal 144.325 ha. Produksi hutan dan hasil hutan ikutan tahun 2005, sebagai berikut : 1. Kayu bulat : 43.266.21 m3.2. Kayu olahan : 50.596.76 m3.3. Rotan irit / taman : 3.592.74 ton.4. Rotan semambu : 20 ton.5. Rotan jenis lain : 9,50 ton.6. D a m a r : 11 ton.



4. Sektor Pertambangan

Potensi sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki Kabupaten Barito Selatan sangat beraneka ragam, berdasarkan hasil penelitian geologi dan pertambangan, telah diketemukan tiga sumur minyak bumi dan potensi bahan galian seperti pasir kuarsa 286.560.000 m3; Tanah lempung/tanah liat 155.572.750 m3; Kaolin 16.575.000 m3; Granit 525.400.000 m3; Batu bara 57.056.250 m3. Bahkan untuk tambang Batubara diperkirakan tersimpan potensi kurang lebih 250 juta ton ( terduga) / 16 juta ton (terukur).



Semua potensi pertambangan ini masih belum ada yang dieksploitasi, kecuali batu bara yang telah sampai pada tahapan eksplorasi. Memang saat ini telah ada 7 Kuasa Pertambangan ( KP ) yang terdaftar di Barito Selatan namun belum ada yang sampai tahap eksploitasi.



5. Sektor Pariwisata

Kabupaten Barito Selatan kaya akan obyek wisata alam, budaya dan obyek wisata lainnya, beberapa obyek wisata yang telah mendapat pembinaan Pemerintah antara lain, Arena Dayung Danau Sadar, Taman Anggrek Alam Sanggu, kesenian/ budaya daerah dan olah raga tradisional.



Di Barito Selatan juga terdapat ekosistem air hitam yang konon hanya ada dua (2) saja di seluruh dunia, kawasan ini sangat cocok untuk studi / penelitian dan obyek wisata, serta berbagai jenis anggrek juga tumbuh subur seperti : Anggrek hitam, Coklat, Bintang, Bulan, Mata kucing, Tebu, Pensil dan lain-lain.



Sedangkan potensi obyek wisata yang masih belum disentuh antara lain, Ekosistem Air Hitam, Sungai Puing, Air terjun, Sumber Air Pana, Danau Melawan dan Danau Sababilah.


Diharapkan dengan potensi yang ada dari kelima (5) sector unggulan di atas, dengan luas wilayah dan peluang yang masih sangat terbuka, dapat menopang perekonomian Kabupaten Barito Selatan kedepan, dengan cara mengundang dan memberikan berbagai kemudahan sejak dari proses perijinan dan kemudahan-kemudahan lainnya kepada pihak- pihak yang berminat untuk menanamkan investasinya di bumi “Dahani DahanaiTuntung Tulus”.



Kantor Bupati (Pemkab) berada di Jln. Pelita No.305, Buntok, Telp: ( 0525) 21001- 21493. ►TI/marzuka (Sumber: Humas Basel)
सुम्बेर :TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar